Analisa Tipologi Rumah Sakit - Asian Heart Institute di Mumbai, India

TUGAS MATA KULIAH TIPOLOGI BANGUNAN
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2016/2017

Disusun oleh:
Raden Tirta Artanti A.
Kelas: 2TB01
NPM: 25315503


RUMAH SAKIT

(Gambar situasi sebuah rumah sakit di Jerman pada tahun 1682)

BAB I
1.1 Pendahuluan
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Rumah Sakit?
2. Apa fungsi dan tugas Rumah Sakit?
3. Apa saja jenis-jenis Rumah Sakit?
4. Apa saja pembagian macam dan ruangan yang ada di sebuah Rumah Sakit?
5. Bagaimana analisis tipologi Rumah Sakit Asian Heart Institute di Mumbai, India?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Tipologi Bangunan Rumah Sakit
2. Mengetahui fungsi Rumah Sakit
3. Membuat Analisa Tipologi sebuah Rumah Sakit


BAB II
2.1 Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Menurut WHO (World Health Organization), Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

2.2 Fungsi dan Tugas Rumah Sakit
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus,
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap,
11. Melaksanakan pelayanan administratif,
12. Melaksanakan pendidikan para medis,
13. Membantu pendidikan tenaga medis umum,
14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
16. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.

2.3 Jenis-jenis Rumah Sakit
1. Rumah Sakit Umum
Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang.
Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.

2. Rumah Sakit Khusus / Terspesialisasi
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain.

3. Rumah Sakit Penelitian / Pendidikan
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi.
Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi.

4. Rumah Sakit Lembaga / Perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut.
Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum.
Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.

5. Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.
Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktik pribadi.
Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.
Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

2.4 Ruangan-ruangan pada Rumah Sakit
Sebelumnya, kita harus mengetahui sarana, prasarana dan peralatan yang perlu dimiliki oleh sebuah Rumah Sakit terlebih dahulu.
SARANA = Bangunan Gedung itu sendiri
PRASARANA = Pendukung bangunan gedung, antara lain:
a. Listrik,
b. Lift,
c. Air,
d. Penangkal petir,
e. Gas, dll.
PERALATAN = Peralatan medis / non medis yang tidak bergerak
Pemberian Sertifikasi Kelayakan Peralatan yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan:
a. Lift,
b. Instalasi Alarm/Pemadam Kebakaran,
c. Bejana Tekan,
d. Bejana Uap,
e. Inst. Radiologi,
f. Pengolah Limbah,
g. Penangkal petir

Harus ada rambu, marka, petunjuk (mudah terbaca pada jarak 10 meter) arah ke:
UGD,
Tempat Rawat Jalan,
Rawat Inap,
Apotik,
Kamar Jenazah,
Laboratorium,
Radiologi,
Jalan Masuk untuk pasien,
Tempat pendaftaran,
Counter penerangan,
Tempat pembayaran,
Tempat Parkir,
Daerah terlarang untuk pasien/pengunjung.


BAB III
3.1 Analisis Tipologi Rumah Sakit Asian Heart Institute di Mumbai, India.



SEJARAH
Asian Heart Institute adalah sebuah Rumah Sakit Khusus / Terspesialisasi nomor 1 dibidang Jantung.
Terletak di sebelah barat Kompleks Bandra Kurla, Mumbai, Maharashtra, India.
Dibangun pada tahun 2002, dan hanya dalam kurun waktu 13 tahun, rumah sakit ini sudah melayani lebih dari 300.000 pasien, melayani 37.000 kasus angiografi & angioplastis, dan melayani lebih dari 21.000 operasi jantung.
Motto dari rumah sakit ini adalah: "Every Heart Deserves The Best"
Dalam riwayat kasus-kasus yang ditanganinya, Asian Heart Institute ini memiliki rata-rata peluang berhasil operasi sekitar 99.6%.
Itu adalah angka yang sangat tinggi, angka yang membuat para pasiennya memiliki harapan yang tinggi pula untuk bisa sembuh.
Kepala Rumah Sakit ini sekarang dipegang oleh dr. Ramakanta Panda, dikenal sebagai Dokter Spesialis Jantung nomor 1 di India.
Pada tahun 2007, rumah sakit ini menambahkan fasilitas olahraga (yang sebelumnya tidak ada).
Dan pada tahun 2012, rumah sakit ini bekerjasama dengan pemerintahan India untuk memberikan layanan yang bagi yang tidak mampu.

SPESIALISASI
Berikut adalah macam-macam spesialisasi yang ada pada Asian Heart Institute:
1. Operasi Kardio
2. Kardiologi
3. Pencegahan Kardiologi dan Rehabilitasi
4. Fisioterapi
5. Laboratorium Obat
6. Radiologi
7. Klinik Bedah Dada
8. Klinik Hipertensi
9. Pusat Kesehatan Jantung Anak

ANALISIS FASAD




Rumah Sakit ini dirancang oleh seorang arsitek berkebangsaan India yang bernama Hussain Varawalla.
Fasad rumah sakit ini jika diperhatikan dari luar, terlihat seperti seseorang yang membuka satu sisi tangannya untuk merengkuh sesuatu. Lebih tepatnya lagi seperti seorang dokter yang membuka tangannya dan siap untuk merengkuh pasiennya.
Dapat dilihat dari beberapa ciri dibawah ini bahwa Rumah Sakit Asian Heart Institute menerapkan gaya arsitektur Modern:
1. Minim ornamen / detail pada dinding
2. Banyak kaca. Ornamen yang ingin ditonjolkan pada bangunan bukan melalui detail-detail kecil berupa ukiran, namun terletak pada struktur dan material, salah satunya yaitu banyaknya penggunaan material kaca.
3. Permainan warna hanya dengan "shades". Warna yang digunakan mirip dengan struktur atau material aslinya. Misal, banyak menggunakan material kaca maka warna bangunan akan bernuansa biru.
4. Tidak ada pilar-pilar tinggi
5. Tidak ada menara yang menjulang
6. Tidak menggunakan atap bersudut (atap miring)
7. Memberi kesan simpel, namun mewah dan futuristik
(lihat gambar)

ANALISIS INTERIOR
1. Pintu Masuk, Resepsionis dan Ruang Tunggu

Ruang Masuk

Ruang Tunggu tepat setelah pintu masuk

Ruang Resepsi

Ruang Tunggu

Ruang Tunggu

Ruang Tunggu

2. Ruang Pasien

Ruang Pasien VIP

Ruang Pasien Intensif

Ruang Pasien

3. Ruang Operasi




4. Gym, Ruang Terapi


5. Cafeteria


6. Tempat Makan dan Istirahat


7. Ruang Konferensi


8. Auditorium


9. ICU

Ruang ICU yang plafondnya menggunakan Plafond Armstrong.

Plafond Armstrong ini adalah 1 jenis plafond yang bersifat mengedapkan suara bising.
Mengapa Ruang ICU menggunakan Plafond Armstrong?
Karena di Ruang ICU, banyak kegiatan terjadi seperti kegiatan menyiapkan obat-obatan, menyiapkan peralatan kedokteran, menyiapkan mesin-mesin operasi beserta bunyinya yang cukup bising, dsb.
Esensi dari sebuah rumah sakit adalah untuk melayani seseorang di bidang kesehatan dengan nyaman dan baik.
Oleh karena itu menjadi jelas bagi kita bahwa sebuah rumah sakit harus melayani pasiennya dengan pelayanan terbaik, salah satunya dengan hal sederhana yaitu dengan tidak mengganggu kenyamanan pasien karena bunyi peralatan kedokteran yang mengganggu.

Dapat dilihat bahwa interior rumah sakit pun menerapkan gaya arsitektur Modern yang minim detail, minim warna, tidak ada pilar-pilar pada dinding, adanya kesan simpel namun mewah dan futuristik.

DENAH LANTAI 1 SAMPAI LANTAI 5






PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR
Ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam suatu perancangan arsitektur, yaitu:
1. Simetris / Asimetris
2. Hierarki
3. Repetisi

SIMETRIS / ASIMETRIS
Asian Heart Institute ini tidak berbentuk simetris, melainkan asimetris (lihat denah).

HIERARKI
Menurut buku yang saya baca, prinsip HIERARKI bisa ditentukan dari:
- Bentuk yang unik
- Warna yang berbeda/mencolok
- Penempatan/lokasi yang strategis, ada kalanya terletak di bagian paling belakang (finalnya)
- Fungsi ruang
- Ukuran yang mencolok
Dapat dilihat pada denah rumah sakit ini, ada satu massa bangunan yang selalu ada, dari mulai lantai 1 sampai lantai 5.
Massa bangunan itu adalah massa yang terletak paling belakang, yang berbentuk menyerupai huruf I.
Sedangkan massa bangunan yang lainnya (yang berbentuk setengah lingkaran) tidak lengkap dari lantai 1 sampai lantai 5.
Ada yang hanya sampai lantai 3 saja. Dan satu lagi sampai lantai 5, namun fungsi ruangnya berkurang saat sampai di lantai 4 dan lantai 5.
Tidak seperti massa bangunan yang berbentuk menyerupai huruf I, massa bangunan tersebu fungsi ruangnya tetap sama dan penuh dari mulai lantai 1 sampai lantai 5.
Maka saya ambil kesimpulan bahwa hierarki tertinggi Rumah Sakit Asian Heart Institute ini terletak pada massa bangunan yang berbentuk menyerupai huruf I.

REPETISI
Rumah Sakit ini menerapkan repetisi yang terlihat sangat jelas pada bagian fasadnya, yaitu pengulangan penempatan jendela (jarak dari jendela satu dengan lainnya seimbang) dan pemakaian ukuran jendela yang kerap sama.


BAB IV
4.1 Kesimpulan
Rumah Sakit Asian Heart Institute ini merupakan Rumah Sakit Khusus / Terspesialisasi, yang menerapkan gaya arsitektur Modern.
Memiliki desain yang asimetris, memiliki hierarki tertinggi yang terletak pada massa bangunan yang berbentuk menyerupai huruf I. Hierarki tersebut diputuskan berdasarkan fungsi ruangnya.
Memiliki prinsip repetisi pada fasadnya melalui  pengulangan jendela.
Secara keseluruhan, rumah sakit ini sudah lengkap. Macam-macam ruangan pada rumah sakit yang sudah dijelaskan pada BAB II sebelumnya, semuanya ada pada Asian Heart Institute.

Rumah sakit ini memiliki banyak dokter-dokter terkenal.
Berdasarkan riwayat kasus-kasusnya pun, bisa dikatakan bahwa rumah sakit ini sangat ahli dalam menangani pasien-pasiennya.

Dari segi denah, material bangunan, warna cat bangunan, Asian Heart Institute sudah sesuai dengan esensi sebuah rumah sakit yaitu untuk melayani seseorang di bidang kesehatan dengan nyaman dan baik.
Denahnya tidak mengganggu sirkulasi dokter dan saat sedang beraktivitas, dan tidak mengganggu kenyamanan pasien. Ada kalanya bentuk denah mempengaruhi bentuk ruang yang menjadikan ruangan tersebut tidak nyaman untuk digunakan sebagai wadah untuk beraktivitas. Namun meski denah Asian Heart Institute ini terlihat cukup kompleks, namun tidak mengganggu orang-orang yang berada didalamnya untuk beraktivitas.
Lalu penggunaan Plafond Armstrong (seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya) juga sangat bagus untuk mengurangi kebisingan demi kenyamanan pasien dan pengunjung yang sedang menunggu.
Sekian analisis dari saya,
Terima kasih, semoga bermanfaat.



*sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Asian_Heart_Institute
www.asianheartinstitute.org/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Rumah Adat Sumatera Utara

Analisa Tipologi Perpustakaan - Bodleian Library, University of Oxford

Analisa Sederhana Hasil Arsitektur Klasik dan Modern