Analisa Sederhana Hasil Arsitektur Klasik dan Modern

Arsitektur Klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi.

Karakteristik Arsitektur Klasik pada umumnya adalah:
- memiliki tinggi yang menjulang
- banyak bordiran atau ukiran pada bangunan
- kaya akan detail, kaya akan ornamen
- memakai wewarnaan, hanya shades

- memberi kesan megah, sakral, agung
- seringkali pada ornamen atau detail bangunan merupakan cerita dari kehidupan manusia

Apa saja contoh-contoh Arsitektur Klasik di dunia? Simak penjelasan berikut ini.
1. Colosseum, Italia.


Colosseum adalah sebuah Amphiteatre yang terletak di Ibukota Negara Italia, Roma. Colosseum ini adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator yang dibangun oleh Vespasian. Dibangun pada tahun 72 Masehi. Tempat pertujukkan besar yang berbentuk elips ini memiliki nama yang sebenarnya yaitu Flavian Amphitheatre.
Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 hektar membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Klasik?
Pertama, Colosseum ini mendapat pengaruh dari gaya Arsitektur Klasik di Yunani.
Kedua, memiliki ciri khas berupa bentukan-bentukan lengkung dan bangunannya berbentuk lingkaran.
Serta memiliki kesan megah yang menjadi ciri khas utama Arsitektur Klasik.


2. Kuil Parthenon, Yunani.



Parthenon adalah kuil untuk dewi Athena yang dibagun di puncak bukti tertinggi di kota Athena, yaitu di Akropolis ("Kota Tinggi"). Pada Zaman Perunggu Akhir. Awalnya digunakan untuk penyembahan atau peribadatan. Namun beralihfungsi menjadi tempat berlindung dan rapat pemerintahan saat terjadi perang, atau saat terjadi krisis negara.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Klasik?
Pertama, Kuil Parthenon adalah pusat dari Arsitektur Klasik.
Kedua, memiliki banyak pilar-pilar yang tebal dan tinggi.
Ketiga, memiliki pedimen, entablature, base, shaft, dan capital yang merupakan ciri khas utama Arsitektur Klasik.
Keempat, memiliki denah yang berbentuk kaku, hanya seperti persegi, persegi panjang atau lingkaran.


3. Kuil Pantheon, Italia.

Pantheon adalah sebuah bangunan yang dikonstruksikan pada tahun 27 SM sebagai kuil berbentuk bulat di pusat kota Roma. Pembangunan kuil ini diselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian pada tahun 126 M. Kuil ini digunakan sebagai gereja dari tahun 609 sampai 1885 dan kemudian menjadi gereja dan tempat pemakaman bagi pahlawan nasional Italia.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Klasik?
Sama persis seperti alasan-alasan pada Kuil Parthenon di Yunani.


4. Hagia Sophia, Republik Turki.




Hagia Sophia atau Aya Sofya adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul, Republik Turki.
Dari masa pembangunannya di tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel, kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, ketika tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel. Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki
Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur." Bangunan ini tetap menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir seribu tahun sampai Katedral Sevilla diselesaikan pada tahun 1520.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Klasik?
Pertama, Hagia Sophia ini memiliki denah lingkaran, banyak sekali bentukan-bentukan lingkaran pada Hagia Sophia yang merupakan salah satu ciri dari Era Byzantium di Zaman Klasik.
Kedua, adanya tower (menara) yang menjulang begitu tinggi, itu juga merupakan ciri dari Arsitektur Klasik yang sering menerapkan kesan megah dan heroik.
Ketiga, Hagia Sophia memiliki banyak ornamen, banyak warna, dan banyak detail. Terlebih lagi di bagian interiornya.
Penggunaan banyak ornamen, warna dan detail merupakan ciri dari Arsitektur Klasik.

Arsitektur Modern adalah gaya arsitektur yang memiliki prinsip fungsional dan efisiensi. Fungsional berarti bangunan tsb mampu mewadahi aktivitas penghuninya, dan efisien berarti mampu diterapkan ke berbagai hal: efisiensi biaya, efisiensi waktu, aspek free maintenance bangunan, dan minim style.
Karakteristik Arsitektur Modern pada umumnya adalah:
- menolak gaya lama
- menolak bordiran atau ukiran pada bangunan
- minim detail, minim ornamen
- tidak memakai banyak warna, hanya shades
- mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi menentukan hasil bangunan
- memberi kesan simpel, namun mewah dan futuristik

1. Lotus Temple, India.

The Lotus Temple terletak di New Delhi, India, dibangun pada tahun 1986. Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat pemujaan.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Modern?
Pertama, minil detail, minim ornamen, minim ukiran.
Kedua, memakai warna yang sederhana, tidak banyak memainkan warna yang merupakan ciri-ciri dari Arsitektur Modern.


2. Heydar Aliyev Centre, Azerbaijan.


Dibangun oleh Dame Zaha Hadid di Baki, Azerbaijan, dan resmi dibuka pada tanggal 10 Mei 2012. Tinggi bangunan mencapai 74 meter, dihiasi bentuk-bentuk lengkung dan sudut yang tajam. Nama "Heydar Aliyev Centre" didapat dari seorang pemimpin di Azerbaijan pada era Soviet pada tahun 1969 yang bernama Heydar Aliyev, yang kemudian menjadi Presiden Azerbaijan pada tahun 1993.
Fungsi bangunan ini adalah sebagai auditorium, museum dan ruang galeri.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Modern?
Karena memakai sedikit warna, minim ornamen, minim ukiran, minim detail.


3. Museum Guggenheim, Bilbao, Spanyol.

Potongan Museum Guggenheim


Denah/Siteplan Museum Guggenheim


Fasad Museum Guggenheim

Bangunan yang berfungsi sebagai museum ini didesain oleh seorang Arsitek asal Kanada, Frank Gehry. Resmi dibuka pada tanggal 18 Oktober 1997 di Bilbao, Spanyol.

Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Modern?
Alasannya sama seperti pada The Lotus Temple dan Heydar Aliyev Centre.


4. Hemisferic di Valencia, Spanyol.


Beralamat di Av. del Professor López Piñero, 3, 46013 València, Spanyol adalah sebuah Gedung Teater iMax yang di desain oleh seorang arsitek berkebangsaan Spanyol bernama Santiago Calatrava.
Mengapa dikategorikan sebagai hasil Arsitektur Modern?
Karena menggunakan minim ukiran, minim detail, minim warna, sudut yang tajam, tinggi bangunan yang menjulang dan begitu besar memberikan kesan mewah-futuristik, tepat sekali seperti ciri dari sebuah bangunan modern.

*sumber:
https://id.wikipedia.org/
itscomma9.com/arsitektur-modern/

Komentar

  1. Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Katedral di Florence , basilica ini didisain oleh Arnolfo di Cambio dan kubahnya oleh Filippo Brunelleschi. Menara loncengnya didisain oleh Giotto.
    Saya mencoba menulis blog tentang katedral ini, semoga anda juga suka: http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/florence-di-piazza-del-duomo_11.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Rumah Adat Sumatera Utara

Analisa Tipologi Perpustakaan - Bodleian Library, University of Oxford