Analisa Tipologi Perpustakaan - Bodleian Library, University of Oxford

TUGAS MATA KULIAH TIPOLOGI BANGUNAN
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2016/2017

Disusun oleh:
Raden Tirta Artanti A.
Kelas: 2TB01
NPM: 25315503


PERPUSTAKAAN



BAB I
1.1 Pendahuluan
Perpustakaan dalam arti tradisional berarti sebuah koleksi buku dan majalah.
Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu perpustakaan?
2. Apa fungsi dan tugas perpustakaan?
3. Apa saja pembagian macam dan ruangan yang ada di perpustakaan?
4. Bagaimana analisis tipologi Bodleian Library, University of Oxford?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Tipologi Bangunan Perpustakaan
2. Mengetahui fungsi Perpustakaan
3. Membuat Analisa Tipologi sebuah Perpustakaan


BAB II
2.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan dapat diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah (spiritual) yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Tetapi dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dana tau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, microfilm, microfiche, audiotape, CD, LP, videotape, dan DVD. Selain itu perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet (wifi).

2.2 Fungsi dan Tujuan Perpustakaan
Fungsi Perpustakaan:
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar-mengajar.
Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan kemudahan yang begitu baik bagi proses belajar-mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada.
Sedangkan Tujuan Perpustakaan:
untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan,
2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik,
3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruksif,
4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani,
5. Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya,
6. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa,
7. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
(sumber: Wikipedia)

2.3 Pembagian macam dan  ruangan yang ada di perpustakaan?
1. Ruang Reservasi dan Administrasi - untuk melayani pendaftaran anggota perpustakaan, mengurus kartu anggota, penitipan barang dan tas, peminjaman buku, pengembalian buku, dsb.
2. Ruang Baca
3. Ruang Diskusi
4. Toilet (Lavatory)
5. Ruang Staff
6. Gudang
7. Ruang Sirkulasi (Tangga, Eskalator atau Lift)
8. Ruang Tunggu


BAB III
3.1 Analisis Tipologi Bodleian Library, University of Oxford
SEJARAH




Bodleian Library dibangun berdasarkan ide dari Duke Humphrey pada tahun 1447, anak dari Raja Henry ke-4. Kemudian sempat dirampas kepemilikannya oleh Raja Edward ke-5 pada tahun 1550.
Namun dibawah kepemilikan Raja Edward ke-5, perpustakaan ini tidak berkembang dan ditinggalkan. Sampai kemudian jatuh ke tangan Sir Thomas Bodley, dirawat dan dibuka kembali pada tahun 1602.
Nama perpustakaan ini diambil dari nama Sir Thomas Bodley yang senantiasa merawat dan membangun perpustakaan ini hingga dibuka kembali dan menjadi sarana yang sangat membantu kegiatan masyarakat disekitarnya.





Bodleian Library (Perpustakaan Bodleian) adalah perpustakaan riset utama Universitas Oxford, salah satu perpustakaan tertua di Eropa, dan di Britania Raya merupakan yang terbesar kedua dalam kapasitasnya setelah British Library dengan koleksi lebih dari 11 juta barang. Dikenal oleh para ilmuwan di Oxford sebagai "Bodley" atau hanya "the Bod".
Bodleian Library ini menyimpan banyak sekali buku. Pada tahun 1602 mencapai 2000 buku dan pada tahun 1987 sudah mencapai 5 juta buku.

Harta yang bernilai kesejarahan dalam perpustakaan:
KOLEKSI NASKAH
Ashmole Manuscripts (termasuk Ashmole Bestiary), dikumpulkan oleh Elias Ashmole
Carte Manuscripts, dikumpulkan oleh Thomas Carte (1686–1754)
Douce Manuscripts, didonasikan kepada perpustakaan oleh Francis Douce in 1834
Laud Manuscripts, didonasikan kepada perpustakaan oleh Archbishop William Laud antara tahun 1635 dan 1640
Surat-surat penyair Percy Bysshe Shelley.
NASKAH INDIVIDUAL
Codex Bodley
Codex Ebnerianus
Codex Laudianus
Codex Laud
Codex Mendoza
Codex Tischendorfianus III
Codex Tischendorfianus IV
Huntington MS 17, naskah tertua yang memuat teks lengkap empat Injil dalam bahasa Koptik dialek Bohairik.
Magna Carta (empat salinan)
Song of Roland.
Vernon Manuscript (Oxford, Bodleian Library, MS Eng. poet.a.1), naskah paling panjang dan terpenting yang masih ada dalam tulisan bahasa Inggris Tengah ("Middle English").[5][6]
Buku-buku cetakan individual
Alkitab Gutenberg, ~ 1455, satu dari hanya 21 salinan lengkap yang masih ada di dunia.
Folio pertama dari Shakespeare, 1623

ANALISIS FASAD
Mengingat Bodleian Library ini dibangun pada tahun 1447 (termasuk abad pertengahan), maka gaya arsitektur Bodleian Library ini adalah Medieval Romanesque.

PINTU MASUK TIMUR

PINTU MASUK UTARA
Di pintu masuk utara, ada patung Sir Thomas Bodley

PINTU MASUK SELATAN

THE GREAT GATE

PATUNG SIR THOMAS BODLEY DI DEPAN PINTU MASUK TIMUR

PATUNG SIR THOMAS BODLEY DI DEPAN PINTU MASUK TIMUR

UKIRAN SIR THOMAS BODLEY DI ATAS PINTU MASUK UTARA

Dapat dilihat dari beberapa ciri dibawah ini bahwa Bodleian Library menggunakan gaya arsitektur Medieval Romanesque:
1. Adanya menara-menara kecil yang menjulang
2. Bangunan besar, tampak seperti kastil
3. Memiliki kesan keagamaan, kaku (karena era Medieval Romanesque adalah era dimana Agama Nasrani masuk dan mendominasi Eropa, termasuk Inggris ini.)
4. Adanya bentuk lengkung pada pintu atau jendela
5. Adanya detail pada pintu dan jendela

Kemudian berbicara mengenai Prinsip-prinsip Penataan Arsitektur yaitu:
1. Simetri
2. Hierarki
3. Repetisi

SIMETRI
Perpustakaan ini menerapkan Simetri pada desainnya, dimana semua letak di sebelah kanan seimbang dengan letak di sebelah kiri. Bila di kanan ada pintu masuk selatan, di kiri ada pintu masuk utara. Bila di kanan ada rak buku, di kiri ada rak buku. Di kanan ada tangga, di kiri ada tangga.

HIERARKI
Perpustakaan ini memiliki hierarki yang sangat menonjol. Menurut buku yang saya baca, prinsip hierarki bisa ditentukan dari:
- Bentuk yang unik
- Warna yang berbeda/mencolok
- Penempatan/lokasi yang strategis
- Fungsi ruang
- Ukuran yang mencolok


Dapat dilihat dari denah yang ditampilkan bahwa ada 1 ruang yang ukurannya begitu mencolok dibandingkan yang lain. Ruangan itu adalah Schools Quadrangle.
Bisa disimpulkan bahwa Ruang Schools Quadrangle adalah hierarki tertinggi pada perpustakaan itu,

REPETISI
Bodleian Library ini memiliki repetisi yang teratur, dapat dilihat dari pengulangan jendela yang berbentuk sama dan berukuran sama.



ANALISIS INTERIOR

Plafond berbentuk Rib Vaulting dan kaya akan detail

Jendela berbahan Kaca Patri

Dapat dilihat dari beberapa ciri dibawah ini bahwa Bodleian Library menggunakan gaya arsitektur Medieval Romanesque:
1. Adanya Rib Vaulting pada bagian interior plafond
2. Plafond nya berdetail
3. Ruangan tinggi (lebih dari 3,5 meter)
4. Jendela berbahan Kaca Patri

ANALISIS RUANGAN


Pada denah yang berbentuk menyerupai huruf I, bangunannya hanya bertingkat 2. Sedangkan pada denah yang berbentuk menyerupai huruf U, bangunannya bertingkat 3. Itulah mengapa gambar denah Ground Floor dengan First Floor sama, sedangkan denah Second Floor berbeda sendiri.


PINTU MASUK (ENTRANCE)
LANTAI 1
1. Pertama, akses masuk kita dari luar ke dalam perpustakaan diawali dari pintu masuk/entrance. Bodleian Library memiliki 3 pintu masuk, dari arah timur, utara dan selatan.
Saat melewati pintu masuk ini, kita akan diberikan tiket masuk.


2. Setelah melewati pintu masuk, kita langsung disambut dengan Schools Quadrangle (seperti lobi). Schools Quadrangle adalah sebuah ruang terbuka yang menghubungkan antara pintu masuk timur dengan Proscholium.
Di sekitar Schools Quadrangle dibatasi dinding, dan dibalik dinding ini terdapat ruangan yang banyak menyimpan rak-rak ribuan buku yang membahas mengenai:
1. Filosofi Alam
2. Musik
3. Logistik
4. Metafisik
5. Grammar dan Sejarah
6. Filosofi Moral

3. Dari Schools Quadrangle, berjalan kearah barat ada Proscholium (tempat untuk reservasi dan administrasi).

4. Setelah melalui reservasi dan administrasi di Proscholium, kita bisa memilih untuk jalan ke lantai atas atau terus berjalan ke arah barat menuju Divinity School, Convocation House, dan Chancellor's Court.
Divinity School adalah ruang tertua di Bodleian Library.



GAMBAR RUANG DIVINITY SCHOOL

Fungsinya adalah sebagai ruang belajar saat ada kegiatan Outdoor Class, menaruh barang dan tas, mendiskusikan buku atau tugas, dsb.
Ruang Divinity School memiliki 110 seats.
Ruang Divinity School ini dinding hingga plafondnya terbuat dari batuan berwarna alam yang diukir menjadi Rib Vaulting, memberi kesan megah dan adiluhung kepada orang-orang yang sedang melakukan kegiatan di ruang tersebut. Rib Vaulting sangat mencirikan gaya arsitektur Medieval Romanesque.

Sebelah barat Divinity School ada Convocation House.
Convocation House dulunya adalah ruang yang dipakai untuk meeting antara Badan Legislatif, Eksekutif dan Parlementer pada era Perang Saudara (Civil War di Inggris pada abad ke-15).


GAMBAR RUANG CONVOCATION HOUSE

Namun kini fungsi ruang tersebut adalah untuk meeting diskusi secara luas (banyak anggota diskusinya), dan untuk acara debat. Dan uniknya lagi, kini Convocation House ini seringkali dipakai sebagai lokasi foto Pre-Wedding bahkan hingga Upacara Ikat Janji Pernikahan.
Convocation House dapat menampung 60 orang.

Di sebelah barat Convocation House ada Ruang Chancellor's Court.
Chancellor's Court adalah ruangan untuk meeting staff, acara perjamuan makan para staff, dsb.
Chancellor's Court dapat menampung 30 orang.

LANTAI 2
5. Jika kita memilih untuk jalan ke lantai atas setelah dari Proscholium, maka kita akan disambut oleh Ruang Arts End.

GAMBAR RUANG ARTS END

Ruang Arts End ini terletak tepat diatas Proscholium.
Adalah ruang baca, dan dindingnya menjadi tempat pajangan lukisan seluruh Raja dan Ratu yang pernah berkuasa di Inggris, beserta para Parlemennya (lihat gambar).

6. Di bagian timur Ruang Arts End, terletak ruang baca dan rak-rak ribuan buku yang membahas mengenai:
1. Anatomi dan Kedokteran
2. Kitab Yahudi
3. Astronomi
4. Arsitektur dan Geometri
5. Ilmu Yunani
6. Hukum
Ruang ini terletak tepat diatas Schools Quadrangle.

7. Di bagian barat Ruang Arts End, terletak Ruang Duke Humphrey's Library yang sangat terkenal dan bersejarah.


GAMBAR RUANG DUKE HUMPHREY'S LIBRARY

Terdengar dari namanya saja "Duke Humphrey" mengingatkan kita kepada pencetus berdirinya perpustakaan terkenal ini. Ya, Duke Humphrey adalah orang yang membuat perpustakaan ini lahir.
Fungsi ruang ini adalah sebagai Ruang Baca.
Pada bagian plafond ruang ini ada gambar-gambar buku dan detail-detail kecil yang bernuansa sangat berpendidikan, syahdu dan khusyuk, membuat para pengunjung menjadi nyaman dan fokus membaca serta belajar.
Di dindingnya terpajang lukisan Raja dan Ratu yang pernah berkuasa di Inggris  (lanjutan dari lukisan di Ruang Arts End.)
Di ruang ini ada banyak sekali rak buku yang berjajar simetri dan sangat rapi. Rak buku ini berjajar simetri fungsinya adalah agar memudahkan para pengunjung dalam bergerak, menelusuri rak dan mencari buku-buku yang diperlukan.
Bisa dibayangkan jika rak buku di perpustakaan diletakkan secara asimetri. Akan menyulitkan pengunjung dalam mencari buku bukan?
Di Ruang Duke Humphrey's Library ini tersimpan ribuan buku beserta Harta Sejarah yang sudah disebutkan diatas.

8. Di bagian barat Ruang Duke Humphrey's Library, terletak Ruang Selden End. Fungsi ruang ini adalah sebagai Ruang Baca.



GAMBAR RUANG SELDEN END

Ruang ini sekilas terlihat mirip dengan Ruang Duke Humphrey's Library.
Yang membedakannya adalah bahasan buku yang terletak di Ruang Duke Humphrey dan Ruang Selden berbeda.
Juga Ruang Selden rak bukunya tinggi, bertingkat, sedangkan Ruang Duke Humphrey rak bukunya pendek, tidak bertingkat.

LANTAI 3
8. Di lantai paling atas, terletak ruang baca yang begitu luas. Begitu luas karena semuanya adalah ruang baca dan tidak ada dinding pemisah. Tersimpan jutaan buku.
Tidak seperti pada lantai 2, ada dinding pemisah antara Ruang Arts End, Ruang Duke Humphrey's Library dan Ruang Selden End.
Di lantai paling atas, buku-bukunya membahas tentang:
1. Sastra dan Linguistik
2. Sejarah dan Sains
3. Matematika
4. Kamus Bahasa dan Kitab


BAB IV
4.1 Kesimpulan
Bodleian Library ini merupakan perpustakaan yang sangat tua, dibangun pada tahun 1447, dimana pada saat itu negara-negara lain belum tentu sudah memiliki perpustakaan besar seperti di Inggris ini.
Karena perpustakaan ini sudah dibangun sangat lama, maka perpustakaan ini menjadi saksi sejarah dunia (terutama sejarah Inggris). Perpustakaan ini menjadi saksi perang, pertumpahan darah, perebutan wilayah, masuknya Agama Nasrani, perkembangan dunia sastra, sains, teknologi, dan masih banyak tragedi menarik lainnya. Itulah mengapa perpustakaan ini menyimpan Harta Sejarah di dalamnya.

Bodleian Library menerapkan gaya arsitektur Medieval Romanesque.

Menurut saya, Bodleian Library ini sudah sangat lengkap. Mulai dari ruangan-ruangan yang ada, sudah sangat memadai.
Macam-macam ruang yang dijelaskan pada BAB I ada semua di Bodleian Library.
Bodleian Library malah memiliki 2 ruang tambahan yang tidak diutarakan pada macam-macam ruang di BAB I, yaitu Convocation House yang berfungsi untuk ruang diskusi dan debat, serta Chancellor's Court yang berfungsi sebagai ruang staff + ruang acara perjamuan makan-makan para staff.

Dari segi denah yang simetris, Bodleian Library ini sudah sesuai dengan esensi dari sebuah Perpustakaan yaitu untuk memberikan pelayanan kepada seseorang di bidang pendidikan sebagai sarana untuk memudahkan khalayak dalam mencari informasi dengan nyaman dan aman.
Denah perpustakaan ini simetris, bisa dibayangkan jika suatu perpustakaan denahnya asimetris dan memberikan dampak kepada ruangan-ruangan didalamnya yang menjadi asimetris pula. Rak buku dan meja baca alangkah baiknya ditata secara simetris untuk memudahkan pengunjung mencari buku-buku. Jika rak buku satu dengan yang lainnya ditata secara asimetris, akan menyulitkan pengunjung dalam bergerak dan menelusuri buku-buku, yang jelas bertentangan dengan esensi sebuah perpustakaan dalam memberikan kenyaman kepada seseorang untuk mencari informasi dan membaca buku.
Sekian analisis dari saya,
Semoga bermanfaat, terima kasih.


*sumber:
https://m.oxfordshire.gov.uk/cms/content/bodleian-library
https://id.wikipedia.org/wiki/Bodleian_Library

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Rumah Adat Sumatera Utara

Analisis Novel : Ai, Cinta yang Tak Pernah Lelah Menanti

Analisa Sederhana Hasil Arsitektur Klasik dan Modern