Analisa Arsitektur Tropis
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
“Arsitektur Tropis”
Kelas 2TB01
Raden Tirta Artanti A. (25315503)
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
BAB I
PERUMUSAN
MASALAH
1.1 Perumusan
Masalah
- Apa
itu Arsitektur Tropis?
- Bagaimana
ciri-ciri Arsitektur Tropis?
- Apa perbedaan Arsitektur Tropis dengan Arsitektur Bioklimatik?
- Apa perbedaan Arsitektur Tropis dengan Arsitektur Bioklimatik?
- Contoh
bangunan Arsitektur Tropis?
- Apa
fungsi bangunan Tropis tersebut?
BAB II
PENDAHULUAN
Apa itu Arsitektur Tropis?
Arsitektur Tropis adalah suatu
konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak geografis
Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua
iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi
dan sinar matahari memancar sangat panas. Dalam kondisi ikim yang panas inilah
muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun rumah
yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Apa itu Iklim?
Iklim Tropis
Climate (iklim)
berasal dari bahasa Yunani, klima yang berdasarkan kamus
Oxford berarti region (daerah) dengan kondisi tertentu dari
suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya dan sebagainya.
Secara keseluruhan, iklim
diartikan sebagai “integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca”
(Koenigsberger, 1975:3).
Kata tropis berasal dari
bahasa Yunani kuno, yaitu kata tropikos yang berarti garis
balik, kini pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini.
Garis balik ini adalah garis lintan 23027” utara dan garis lintan 23027
selatan.
Iklim tropis adalah iklim
dimana panas merupakan masalah yang dominan yang pada hampir keseluruhan waktu,
dan bangunan “bertugas” mendinginkan pemakai, dari pada
menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 20 derajat Celcius
(Koenigsberger. 1975:3). Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia mempunyai
kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi (kadang-kadang mencapai 90%), curah
hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan umumnya berkisar 23 derajat
Celcius dan dapat naik sampai 38 derajat Celcius pada musim “panas”.
Apa perbedaan Arsitektur Tropis dengan Arsitektur
Bioklimatik?
Arsitektur
Tropis adalah suatu
konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis.
Sedangkan
Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk
mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk
arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitannya iklim daerah tersebut. Pada
akhirnya bentuk arsitektur yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh budaya
setempat, dan hal ini akan berpengaruh pada ekspresi arsitektur yang akan
ditampilakan dari suatu bangunan, selain itu pendekatan bioklimtaik akan
mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap sumber – sumber energi yang
tidak dapat dipengaruhi.
Arsitektur
Bioklimatik merupakan pencermian kembali arsitektur Frank Lloyd Wright yang
terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan
prinsip utamanya bahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja
yang dipentingkan tetapi juga ketenangannya, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan
bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya.
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
Iklim Tropis ada dua:
1. Iklim Tropis Kering
2. Iklim Tropis Lembab
Bagaimana ciri-cirinya?
IKLIM TROPIS KERING
- Kelembaban rendah
- Curah hujan rendah
- Radiasi panas langsung tinggi
- Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -10oCelcius)
- Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
- Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung (cepat dingin bila dibandingkan tanah basah/lembab).
- Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin pasir karena dataran yang luas.
- Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-batuan karena perubahan suhu yang tiba-tiba drastis.
- Curah hujan rendah
- Radiasi panas langsung tinggi
- Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -10oCelcius)
- Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
- Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung (cepat dingin bila dibandingkan tanah basah/lembab).
- Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin pasir karena dataran yang luas.
- Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-batuan karena perubahan suhu yang tiba-tiba drastis.
Di daerah benua atau daratan
yang cukup luas, banyak terdapat gurun pasir karena di tempat itu jarang
terjadi hujan, bahkan dapat dikatakan tidak terjadi sama sekali, karena angin
yang melaluinya sangat kering, tidak mengandung uap air. Uap air yang
terkandung di udara sudah habis dalam perjalanan menuju ke pedalaman benua itu,
atau juga karena terhalang oleh daratan tinggi atau gunung, sehingga daerah itu
menjadi sangat panas dan tidak ada filter pada tanah dari sengatan sinar
matahari, yang mengakibatkan bebatuan hancur menjadi pasir. Suhu di padang
pasir dapat mencapai 50o C hingga 60o C di
siang hari, dan di malam hari dapat mencapai -1o C.
Strategi untuk Perancangan
Bangunan di Iklim Tropis Kering
- Mempergunakan bahan-bahan
dengan time lag tinggi agar panas yang diterima siang hari dapat menghangatkan
ruangan di malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak
langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi, dimensi tebal agar
kapasitas menyimpan panas tinggi.
- Bukaan-bukaan dinding kecil
untuk mencegah radiasi sinar langsung dan angin atau debu kering masuk sehingga
mempertahankan kelembaban.
- Memperkecil bidang tangkapan
sinar matahari dengan atap-atap datar dan rumah-rumah kecil berdekatan satu
sama lain saling membayangi, jalan-jalan sempit selalu terbayang. Atap datar
juga untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan rendah.
- Menambah kelembaban ruang
dalam dengan air mancur yang dibawa angin sejuk.
- Pola pemukiman rapat dan
jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
- Bangunan efisien bila
rendah, masif dan padat.
IKLIM TROPIS LEMBAB
DR. Ir. RM. Sugiyanto,
mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim tropis lembab sebagaimana yang ada di
Indonesia adalah “kelembaban udara yang tinggi dan temperatur udara yang
relatif panas sepanjang tahun”. Kelembaban udara rata-rata adalah sekitar 80%
akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 dengan minimum sekitar pukul 14.00.
Kelembaban ini hampir sama untuk dataran rendah maupun dataran tinggi.Daerah
pantai dan dataran rendah temperatur maksimum rata-rata 320C.makin tinggi letak
suatu tempat dari muka laut, maka semakin berkurang temperatur udaranya. Yaitu
berkurang rata-rata 0,60C untuk setiap kenaikan 100 m.
Strategi untuk Perencanaan
Bangunan di Iklim Tropis Lembab
- Kenyamanan thermal
adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia bukan oleh benda,
binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda
di sekitar arsitekturnya.
- Kriteria dan Prinsip
Kenyamanan Thermal
Standar internasional mengenai
kenyamanan thermal ( suhu) “ISO 7730 : 1994”
”menyatakan bahwa sensasi
thermal yang di alami manusia merupakan fungsi dari 4 faktor iklim yaitu: suhu
udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, serta faktor-faktor individu
yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta pakaian yang di gunakan.”
- Memperkecil luas permukaan
yang menghadap ke timur dan barat.
- Melindungi dinding dengan
alat peneduh.
Perolehan panas dapat juga
dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk
permukaan atap. Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil
sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan
menyebabkan temperature permukaan naik. Sehingga akan jauh lebih besar dari
temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang besar
antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas yang besar.
ALIRAN UDARA MELALUI BANGUNAN
1. Sirkulasi Udara
Prinsip upaya perancangan
bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar harus mempertimbangkan
pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya adalah pengupayaan
pemikiran penghawaan alami untuk memenuhi kebutuhan udara dan kelancaran
sirkulasi udara pada bangunan tersebut.
Keterlambatan atau kekurangan
volume pergantian udara didalam ruang akan meningkatkan derajat kelembaban
ruang, yang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, disamping itu udara kotor
sisa gas buang yang tidak secepatnya tersalur keluar akan sangat merugikan
kesehatan pemakai ruang. Sebagai pedoman, suatu ruang akan terasa nyaman untuk
tubuh apabila kelembaban didalam ruang tersebut berkisar antara 40 – 60%. Pada
ruang-ruang yang jarang terkena pengaruh panas sinar matahari, maka
pengendalian kelembaban sangat ditentukan oleh kelancaran sirkulasi udara yang
mengalir didalam ruang tersebut.
Kelembaban tinggi, disamping
disebabkan oleh kurang lancarnya sirkulasi udara didalam ruang dan kurangnya
pengaruh sinar matahari, juga disebabkan oleh faktor-faktor:
- Air hujan:
- Akibat merembesnya air hujan
dari luar dinding kedalam dinding bangunan,
- Akibat merembesnya air hujan
yang disebabkan oleh sistem talang air hujan yang tidak benar, misalnya talang
datar yang teletak diatas dinding memanjang,
- Penyusupan air hujan melalui
sela daun pintu, jendela dan lain-lain yang tidak rapat sempurna dan masih
terkena tampias air hujan.
- Kondisi air tanah
2. Sirkulasi Udara dengan
Sistem Ventilasi Vertikal-Horizontal
Mangunwijaya (1980:153)
menyebutkan bahwa prinsip perancangan ventilasi vertikal adalah berdasarkan
suatu teori bahwa udara kotor dan kering akan selalu mengalir keatas secara
alamiah, sedangkan udara segar dengan berat jenis yang lebih besar akan
selalu mengalir kebawah atau selalu mendekati lantai.
Prinsip diatas harus
diperhatikan dalam upaya perancangan tata ruang, sehingga pembuangan udara
kotor keluar ruangan dan suplai udara segar ke dalam ruangan dapat terpenuhi.
Penerapan prinsip-prinsip
tersebut pada perancangan fisik ruang mencakup:
Pelubangan dan atau kisi-kisi
pada langit-langit, yang memungkinkan udara kotor dan kering bisa menerobos
keluar ruangan secara vertikal,
Adanya pori-pori pada atap,
aplikasinya pada susunan genting yang masih mempunyai sela-sela.
Penerapan “skylight”, yaitu upaya
memanfaatkan sinar matahari dengan sistem pencahayaan dari atap, yang
dikombinasikan dengan lubang-lubang ventilasi vertikal pada daerah tersebut,
dengan demikian panas akibat adanya radiasi sinar matahari dari skylight bisa
berfungsi sebagai penyedot udara, hal ini disebabkan didaerah tersebut terjadi
tekanan udara rendah akibat timbulnya kenaikan suhu udara,
3. Penerangan Alami pada Siang
Hari
Di Indonesia seharusnya dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di dalam
bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki
masuk ke dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan,
kecuali sinar matahari pada pagi hari. Cahaya langit yang sampai pada bidang
kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen :
A. Komponen langit.
B. Komponen refleksi luar
C. Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut
komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat penerangan yang
dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
A. Luas dan posisi lubang
cahaya.
B. Lebar teritis
C. Penghalang yang ada dimuka
lubang cahaya
D. Faktor refleksi cahaya dari
permukaan dalam dari ruangan.
E. Permukaan di luar bangunan
di sekitar lubang cahaya.
4. Pemanfaatan Sinar Matahari
Secara umum sinar matahari
yang masuk kedalam ruangan bisa dibedakan
dalam beberapa jenis:
dalam beberapa jenis:
1. Sinar Matahari Langsung, yang masuk kedalam ruang
tanpa terhalang oleh apapun,
2. Sinar
matahari yang berasal dari pantulan awan,
Untuk nomor 1 dan 2 biasa disebut sinar
langit.
3. Sinar matahari refleksi luar, yaitu sinar matahari
hasil pantulan (refleksi) cahaya dari benda-benda yang berada diluar bangunan,
dan masuk kedalam ruangan melalui lubang-lubang cahaya. Termasuk disini adalah
sinar matahari yang terpantul dari tanah, perkerasan halaman, rumput, pohon
yang selanjutnya terpantul kebidang kerja didalam ruangan (bidang kerja adalah
suatu bidang khayal atau anggapan, setinggi 75 cm dari lantai, yang
dipergunakan sebagai titik tolak perhitungan penyinaran).
4. Sinar matahari refleksi dalam, yaitu sinar
matahari pantulan cahaya dari benda-benda atau elemen-elemen didalam ruang itu
sendiri.
Secara umum
sinar matahari yang masuk kedalam ruangan bisa dibedakan dalam beberapa jenis:
1. Sinar
Matahari Langsung, yang masuk kedalam ruang tanpa terhalang oleh apapun,
2. Sinar
matahari yang berasal dari pantulan awan.
Untuk
nomor 1 dan 2 biasa disebut sinar langit.
3. Sinar
matahari refleksi luar, yaitu sinar matahari hasil pantulan (refleksi) cahaya
dari benda-benda yang berada diluar bangunan, dan masuk kedalam ruangan melalui
lubang-lubang cahaya. Termasuk disini adalah sinar matahari yang terpantul dari
tanah, perkerasan halaman, rumput, pohon yang selanjutnya terpantul kebidang
kerja didalam ruangan (bidang kerja adalah suatu bidang khayal atau anggapan,
setinggi 75 cm dari lantai, yang dipergunakan sebagai titik tolak perhitungan
penyinaran).
4. Sinar
matahari refleksi dalam, yaitu sinar matahari pantulan cahaya dari benda-benda
atau elemen-elemen didalam ruang itu sendiri.
4. Radiasi
Panas
Radiasi panas dapat terjadi
oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan
yang lebih panas dari sekitarnya. Untuk mencegah hal tersebut, dapat digunakan
alat-alat penyejuk (Sun Shading Device).
Pancaran panas dari suatu
permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni jika beda
temperatur udara melebihi 40 derajat Celcius. Hal ini seringkali terjadi pada
bagian permukaan bawah dari
langit-langit /permukaan bawah dari atap.
Bentuk bangunan pada
Arsitektur Tropis?
1. Bentuk arsitektur tropis
mengacu pada bentuk yang berdasarkan adaptasi / penanganan iklim tropis.
2. Meskipun demikian bentukan
bangunan oleh arsitek/desainer yang baik akan memberikan kualitas arsitektur
yang estetis.
3. Hal ini karena selain
memperhatikan bagaimana menangani iklim tropis, juga memperhatikan bagaimana
kesan estetika eksterior dan interior dari bangunan tersebut.
4. Bentuk secara makro sangat
memperhatikan faktor panas dan hujan, dimana untuk menangani hal tersebut maka
arsitektur tropis yang baik akan memperhatikan bagaimana bangunan tidak panas
dan ketika hujan tidak tampias, selain itu terdapat kualitas kenyamanan
berkaitan dengan suasana panas dan dingin yang ditimbulkan oleh hujan, biasanya
dibuat teras untuk memberikan perlindungan serta menikmati iklim tropis yang
bersahabat.
5. Bentuk secara mikro pada
masing-masing elemen bangunan seperti jendela dengan bentuk lebar, berjalusi, berkanopi, atau semacam itu.
Bentuk bangunan tropis dari
kayu biasanya merupakan
bangunan panggung dengan lantai yang diangkat dengan harapan terhindar dari
banjir akibat hujan, memang merupakan kualitas rancangan yang sudah
berhasil sejak dulu.
BAB IV
ANALISIS
CONTOH BANGUNAN ARSITEKTUR TROPIS
1. The Cuixmala Luxury Resort, La Huerta, Mexico.
TAMPAK DEPAN
SEKITARAN
SAMPING
BAGIAN
KOLAM
BAGIAN
BELAKANG, TEMPAT SANTAI
BAGIAN
BELAKANG, TEMPAT BERKUMPUL
INTERIOR
Mengapa bangunan ini dikategorikan sebagai
arsitektur tropis?
Karena :
- Dapat dilihat bahwa
bangunan ini memiliki banyak bukaan
- Disekitarnya ditanami
banyak sekali tumbuh-tumbuhan
- Sangat memperhatikan dan
mengadopsi keadaan sekitarnya,
angin dapat keluar dan
masuk bangunan dengan lancar, sangat sejuk
- Seminimal mungkin menggunakan
alat penghawaan buatan
- Matahari bisa masuk melewati pepohonan
- Cahaya tidak langsung
menyorot masuk ke dalam bangunan, disaring melalui pepohonan disekitar
bangunan sehingga hanya berkas-berkas sinar matahari yang masuk ke bangunan dan
itu baik.
Fungsi bangunan?
Fungsi bangunan ini adalah sebagai resort, sebagai
tempat tinggal / menginap sementara waktu untuk 1 keluarga atau lebih.
2. The Fish House by Guz
Architects, Singapura.
Mengapa bangunan ini dikategorikan sebagai
arsitektur tropis?
Sama seperti bangunan
sebelumnya,
Bangunan ini sangat memperhatikan
lingkungan sekitarnya dan mengadopsinya. Sangat sejuk.
Fungsi
bangunan?
Sebagai
rumah tinggal.
Arsitektur
tropis itu cocok / efektif jika diterapkan ke bangunan seperti rumah tinggal,
villa, resort, apartemen, kantor, sekolah, dan rumah sakit.
BAB V
KESIMPULAN
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang
mengadaptasi kondisi iklim tropis. Dalam kondisi ikim yang panas muncul ide
untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun rumah yang dapat
memberikan kenyamanan bagi penghuninya yang disebut Arsitektur Tropis ini.
Arsitektur
tropis itu cocok / efektif jika diterapkan ke bangunan seperti rumah tinggal,
villa, resort, apartemen, kantor, sekolah, dan rumah sakit.
Perbedaan antara Arsitektur Tropis dan Bioklimatik
adalah :
Arsitektur
Tropis adalah suatu
konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis.
Sedangkan
Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk
mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk
arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitannya iklim daerah tersebut.
Kemudian, Arsitektur Tropis memiliki beragam ciri-ciri dan strategi perancangan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dan Arsitektur Tropis ini sangat cocok untuk Indonesia.
Kemudian, Arsitektur Tropis memiliki beragam ciri-ciri dan strategi perancangan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dan Arsitektur Tropis ini sangat cocok untuk Indonesia.
SUMBER
http://abarchitects.blogspot.co.id/2013/10/arsitektur-tropis.html
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-konsep-arsitektur-tropis.html
http://www.slideshare.net/alvinoyeah/azas-perancangan-arsitektur-3-contoh-bangunan-tropis
http://www.slideshare.net/alvinoyeah/azas-perancangan-arsitektur-3-contoh-bangunan-tropis
http://archiholic99danoes.blogspot.co.id/2011/05/arsitektur-bioklimatik.html
Komentar
Posting Komentar