Analisis Bangunan yang Memerhatikan Lingkungan
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Pengertian Arsitektur Lingkungan
Arsitektur Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang sikap atau cara seseorang dalam merancang bangunan yang memperhatikan lingkungan sekitar.
Prinsip – prinsip green bulding, berikut menurut buku Green Design for Sustainable Future karya Brenda dan Robert Vale tahun 1996 diungkapkan enam aspek bangunan hijau, yaitu :
1. Hemat energi
Sungguh sangat idela apabila menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya kembali. Solusi yang dapat megatasinya adalah desain bangunan harus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi.
2. Working with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami)
Melalui pendekatan green architecture bangunan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke dalam bentuk serta pengoperasian bangunan.
3. Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)
Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan sekitar.
4. Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)
Antara pemakai dan green architecture mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan akan green architecture harus memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di dalam perencanaan dan pengoperasiannya.
5. Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)
Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk tatanan arsitektur lainnya.
6. Holistic
Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5 poin di atas menjadi satu dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip green architecture pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan satu sama lain. Tentu secar parsial akan lebih mudah menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak mungkin dapat mengaplikasikan green architecture yang ada secara keseluruhan sesuai potensi yang ada di dalam site.
Jika sedang berada di rumah dan kebetulan menyaksikan kumandang azan di ANTV, terlihat di video ada sebuah masjid yang terlihat berbeda dari yang lain. Masjid tersebut memiliki tampilan sederhana namun berkesan futuristik. Masjid itu adalah Masjid Al-Irsyad yang berada di kawasan Kota Baru Parahyangan, Bandung.
Masjid ini dibangun oleh pengembang dari kawasan Kota Baru Parahyangan yaitu PT Balaputra Intiland. Sementara desain dari bangunan ini dirancang oleh Ridwan Kamil.
Karena konsep dan desainnya yang menarik, maka beberapa penghargaan internasional disandang masjid ini. Diantaranya penghargaan dari National Frame Building Association sebagai salah satu Building of The Year 2010 dalam kategori arsitektur religius. Dan karena memiliki konsep bangunan yang ramah lingkungan maka pada 2011, Masjid ini juga mendapatkan penghargaan sebagai FuturArc Green Leadership Award 2011 oleh Building Contruction Information (BCI).
Tampilan Eksterior dan Interior
Memasuki halaman masjid mata kami disuguhkan bentuk bangunan masjid yang begitu mengesankan. Berbeda dari masjid-masjid lainnya, masjid ini tidak memiliki kubah.
Bentuknya yang menyerupai kubus terlihat begitu bersahaja. Namun penataan batu bata pada keseluruhan dinding masjid tersebut benar-benar mengagumkan. Peletakkan bata yang berbentuk lubang seperti kisi-kisi pada bidang-bidang tertentu di antara bata solid, jika dilihat dari agak jauh, menghadirkan lafaz arab dua kalimat syahadat.
Sementara itu pada sisi barat atau bagian kiblat terdapat bukaan yang lebar pada bagian tengahnya. Untuk menghadirkan nuansa sejuk dan alami dibuatlah kolam kecil di sana dengan sebuah batu berbentuk bola berukuran besar yang berada di atasnya.
Masih di halaman masjid pada sisi barat daya, dekat jalan masuk ke areal masjid, terdapat sebuah menara yang tingginya sekitar 24 meter dan terbuat dari material atau bahan yang sama dengan bangunan masjid.
Kesederhanaan itu indah dan jika diwujudkan dalam bentuk bangunan masjid bisa ditampilkan dengan berbagai gaya bahkan futuristik sekalipun. Tidak perlu aneka warna yang menghias, warna putih, abu-abu dan hitampun cukup untuk mewakili keindahan itu.
Keindahan yang menjadikan siapapun tak jemu memandangnya hingga waktu berlalu tanpa terasa.*
Kemudian, mengapa saya bilang masjid ini merupakan salah satu bangunan yang memerhatikan lingkungan? Ada beberapa alasan, yaitu:
1. Banyak pepohonan dan luasnya hamparan taman hijau di sekitar masjid. Masjid dikelilingi oleh area hijau yang memberi kesan sejuk, aman, tentram, dan khusyuk yang menjadi pokok utama sebuah bangunan religi.
2. Penggunaan warna yang simpel dan dekat dengan alam seperti putih, hitam dan abu-abu. Memberi kesan melebur menjadi satu dengan alam.
3. Dinding bata yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk lafaz Allah SWT. dan syahadat yang memberikan celah masuknya cahaya matahari dari luar. Memberikan kesan adanya cahaya Ilahi yang masuk ke dalam masjid, menerangi isi masjid dan menerangi hati orang-orang yang sedang beribadah di dalam masjid. Masuknya cahaya juga membantu mengurangi penggunaan cahaya buatan yang merupakan ciri dari bangunan yang ramah lingkungan/memerhatikan lingkungan.
4. Dinding bata yang disusun itu juga membuat angin dengan mudahnya masuk ke dalam masjid, sehingga terasa begitu sejuk dan nyaman. Hal ini membantu mengurangi penggunaan AC atau alat-alat penghawaan buatan lainnya yang merupakan ciri dari bangunan yang ramah lingkungan/memerhatikan lingkungan.
5. Masjid ini dibangun pada lahan yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Rumput dan tanamannya subur, begitu pula dengan sumber airnya. Sehingga air yang dipakai untuk berwudhu dan menyucikan diri dari hadas adalah air yang murni bersih.
Dari paparan diatas, bisa dikatakan bahwa secara keseluruhan, perancangan masjid ini memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya.
Itulah alasan-alasan mengapa saya menilai Masjid Al-Irsyad ini adalah salah satu bangunan yang ramah lingkungan/memerhatikan lingkungan.
Sekian analisis dari saya, semoga bermanfaat.
*sumber:
https://2dheart.wordpress.com/2012/06/05/masjid-al-irsyad-di-kota-baru-parahyangan-bandung/
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-arsitektur-dan-lingkungan.html
Kemudian, mengapa saya bilang masjid ini merupakan salah satu bangunan yang memerhatikan lingkungan? Ada beberapa alasan, yaitu:
1. Banyak pepohonan dan luasnya hamparan taman hijau di sekitar masjid. Masjid dikelilingi oleh area hijau yang memberi kesan sejuk, aman, tentram, dan khusyuk yang menjadi pokok utama sebuah bangunan religi.
2. Penggunaan warna yang simpel dan dekat dengan alam seperti putih, hitam dan abu-abu. Memberi kesan melebur menjadi satu dengan alam.
3. Dinding bata yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk lafaz Allah SWT. dan syahadat yang memberikan celah masuknya cahaya matahari dari luar. Memberikan kesan adanya cahaya Ilahi yang masuk ke dalam masjid, menerangi isi masjid dan menerangi hati orang-orang yang sedang beribadah di dalam masjid. Masuknya cahaya juga membantu mengurangi penggunaan cahaya buatan yang merupakan ciri dari bangunan yang ramah lingkungan/memerhatikan lingkungan.
4. Dinding bata yang disusun itu juga membuat angin dengan mudahnya masuk ke dalam masjid, sehingga terasa begitu sejuk dan nyaman. Hal ini membantu mengurangi penggunaan AC atau alat-alat penghawaan buatan lainnya yang merupakan ciri dari bangunan yang ramah lingkungan/memerhatikan lingkungan.
5. Masjid ini dibangun pada lahan yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Rumput dan tanamannya subur, begitu pula dengan sumber airnya. Sehingga air yang dipakai untuk berwudhu dan menyucikan diri dari hadas adalah air yang murni bersih.
Dari paparan diatas, bisa dikatakan bahwa secara keseluruhan, perancangan masjid ini memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya.
Itulah alasan-alasan mengapa saya menilai Masjid Al-Irsyad ini adalah salah satu bangunan yang ramah lingkungan/memerhatikan lingkungan.
Sekian analisis dari saya, semoga bermanfaat.
*sumber:
https://2dheart.wordpress.com/2012/06/05/masjid-al-irsyad-di-kota-baru-parahyangan-bandung/
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-arsitektur-dan-lingkungan.html
Komentar
Posting Komentar