Persoalan dalam Hidup Manusia
Nama Kasus:
RATUSAN PELAJAR HAMIL DI YOGYAKARTA DAN DAERAH SEKITARNYA
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku terkejut dan begitu prihatin terhadap tingginya kasus kehamilan diluar nikah di kalangan para pelajar Kota Yogyakarta. Pasalnya, ada sekitar 230 pelajar usia SMP-SMA di Kota Yogyakarta hamil diluar nikah selama 2015.
Selain di Yogyakarta, 4 kabupaten lainnya pun terjadi kasus serupa. Di Bantul ada 276 kasus, Sleman ada 219 kasus, Gunungkidul ada 148 kasus, dan Kulon Progo ada 105 kasus.
Menurut Haryadi Suyuti, kasus seperti ini merupakan konsekuensi dari perkembangan teknologi,
"Anak-anak kita ini hidup di abad ke-21, sedangkan orang tuanya hidup di jaman sebelumnya."
Haryadi juga mendengar banyak keluhan dari para orang tua bahwa mereka kesulitan untuk melarang anak-anaknya dalam menggunakan alat-alat teknologi, dimana mereka dapat melihat berbagai macam hal yang belum tentu semuanya bersifat positif.
Lantas, bagaimana cara mencari solusi yang baik dan benar untuk kasus seperti ini?
Manusia jaman sekarang cenderung menelan mentah-mentah suatu informasi tanpa mencari tahu alasan terjadinya. Hanya sedikit yang terbesit dalam pikirannya, "Mengapa bisa terjadi?"
kebanyakan hanya men-judge, menghujat, dsb...
Apa dengan cara men-judge dan menghujat dapat menyelesaikan masalah? Apa dengan cara men-judge dan menghujat membuat anda menjadi manusia yang lebih baik dari mereka?
Cobalah untuk membuka pikiran...
Apa yang terjadi kepada mereka? Apa yang mereka rasakan? Apa yang mereka pikirkan hingga melakukan hal seperti itu?
Mungkin, itu bisa terjadi karena mereka terpaksa, atau diancam.
Mungkin, karena mereka dianiaya.
Mungkin, mereka adalah orang-orang yang kesepian, yang haus akan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang sekitar sehingga mereka terjerumus.
Atau mungkin, memang murni kesalahan mereka?
Menurut saya, cara yang baik untuk menemukan solusi dari masalah seperti ini adalah dengan mengajak para korban berbicara, mengenal lebih dalam kondisi sosial di sekitarnya, memahami pribadinya, dsb.
Bicara lah kepada mereka dengan halus.
Setelah mengerti dan mendapatkan inti masalahnya, berilah saran yang baik, yang tegas namun tidak menyinggung.
Kemudian, disarankan pula kepada para orangtua, keluarga terdekat, guru-guru untuk berbicara dari hati ke hati dengan para korban.
Orangtua harus lebih tegas dalam membatasi pergaulan anaknya, lebih mencurahkan kasih sayangnya, lebih memerhatikannya.
Keluarga terdekat berperan penting dalam memberikan rasa aman dan nyaman.
Guru-guru berperan penting dalam hal berkonsultasi, memerhatikan mereka di lingkup sekolah, memberi laporan kepada para orangtua mengenai sikap anaknya, dsb.
Menurut saya, cara yang baik untuk menemukan solusi dari masalah seperti ini adalah dengan mengajak para korban berbicara, mengenal lebih dalam kondisi sosial di sekitarnya, memahami pribadinya, dsb.
Bicara lah kepada mereka dengan halus.
Setelah mengerti dan mendapatkan inti masalahnya, berilah saran yang baik, yang tegas namun tidak menyinggung.
Kemudian, disarankan pula kepada para orangtua, keluarga terdekat, guru-guru untuk berbicara dari hati ke hati dengan para korban.
Orangtua harus lebih tegas dalam membatasi pergaulan anaknya, lebih mencurahkan kasih sayangnya, lebih memerhatikannya.
Keluarga terdekat berperan penting dalam memberikan rasa aman dan nyaman.
Guru-guru berperan penting dalam hal berkonsultasi, memerhatikan mereka di lingkup sekolah, memberi laporan kepada para orangtua mengenai sikap anaknya, dsb.
Intinya adalah...
banyak kemungkinan-kemungkinan diluar sana yang terjadi pada diri mereka sehingga terjadilah hal seperti itu. Ilmu Budaya Dasar mengajarkan kita untuk tidak langsung menghakimi segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, namun melalui pendekatan budaya, membantu kita untuk lebih memahami lagi kondisi orang-orang seperti itu.
*sumber berita:
- Metrotvnews.com
Komentar
Posting Komentar